top of page

Jangan Sampai Tertukar! Ini bedanya Timing Belt dan Fan Belt


perbedaan timing belt dan fan belt

Bagi pemilik mobil, memahami perbedaan antara timing belt dan fan belt sangatlah penting karena keduanya memiliki peran yang vital dalam menjaga kinerja kendaraan. Timing belt bertanggung jawab sebagai penggerak internal mesin yang mengatur perputaran komponen-komponen mesin, sementara fan belt berperan sebagai penghubung untuk komponen alternator seperti AC dan bagian lainnya.


Timing belt merupakan sebuah elemen yang berperan penting dalam mengatur pergerakan internal mesin dengan mensinkronkan gerakan antara poros engkol dan poros nok. Bentuknya bergerigi dan terbuat dari bahan karet. Fungsi utamanya adalah untuk membuka dan menutup katup mesin secara otomatis selama proses pembakaran, yang sangat vital untuk kelangsungan berjalan mesin. Timing belt terhubung dengan camshaft, sehingga ketika mesin dinyalakan, camshaft akan berputar dan mengatur katup dengan teratur. Penting untuk memperhatikan masa pakai timing belt agar dapat menggantinya tepat waktu, biasanya sekitar 50 ribu hingga 80 ribu kilometer.


Sementara itu, fan belt, atau yang biasa disebut sebagai tali kipas berperan dalam menggerakkan dan menghubungkan berbagai komponen di dalam mobil ketika mesin dinyalakan. Ini meliputi AC, alternator, power steering, dan lainnya. Fan belt memastikan suplai energi untuk komponen-komponen tersebut dan memastikan mereka berfungsi dengan baik. Kondisi fan belt yang baik sangat penting, karena jika tidak berfungsi, mesin mobil tidak akan dapat beroperasi dengan baik.


Perbedaan Timing Belt dan Fan Belt


1. Cara kerja


Peranan krusial timing belt adalah mengatur waktu pembakaran dan mengontrol proses pembukaan katup dalam mesin mobil. Sementara itu, fan belt bertugas menyediakan daya dari mesin mobil ke berbagai komponen yang memerlukan energi, seperti alternator dan komponen lainnya.


2. Desain Sabuk


Timing belt didesain dengan bentuk bergigi untuk memastikan keterkaitan yang akurat dengan waktu buka-tutup katup, yang penting untuk memastikan putaran crankshaft berjalan lancar. Pemasangan timing belt harus dilakukan dengan teliti dan akurat. Di sisi lain, fan belt memiliki bentuk runcing pada ujungnya dan lebih pendek dibandingkan sabuk penggerak lainnya. Desain ini memungkinkan fan belt untuk efisien mentransfer energi dari mesin ke komponen eksternal seperti alternator.


3. Fungsi


Timing belt sangat penting untuk menjaga sinkronisasi antara crankshaft dan camshaft dalam mesin. Fungsinya adalah memastikan keduanya beroperasi secara simultan, terutama saat katup mesin menutup. Sementara itu, fan belt terletak di dalam mesin mobil dan berfungsi sebagai penghubung antara crankshaft dengan komponen di luar mesin, meskipun tugas utamanya adalah mengirimkan energi dari crankshaft ke berbagai komponen eksternal.


4. Waktu dalam melakukan penggantian


Biasanya, timing belt sebaiknya diganti setiap kendaraan menempuh jarak 50.000 km, sedangkan fan belt disarankan untuk diganti setiap 25.000 km. Namun, disarankan untuk mempertimbangkan kondisi spesifik dari masing-masing komponen. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk memastikan kondisi optimal kedua komponen ini.


Apakah saat fan belt putus mobil masih bisa jalan?


Meskipun mobil mungkin masih bisa berjalan sebentar tanpa fan belt, tapi jangan harap lama. Fan belt memiliki peranan penting untuk menggerakkan beberapa komponen penting di mesin mobil, seperti pompa air dan pompa power steering.


Apa dampaknya jika timing belt putus?


Timing belt yang rusak atau putus, akan sangat beresiko bagi mesin, seperti potensi terjadinya benturan antara piston dan katup yang berpotensi merusak sejumlah komponen mesin.


Sahabat, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara timing belt dan fan belt. Selain memahami perbedaan antara keduanya, penting juga untuk merawat kedua komponen tersebut dengan baik.



Follow Tunas Daihatsu Official Socials:

Instagram: @tunas.daihatsu 

TikTok: @tunas.daihatsu 




52 views0 comments
bottom of page