top of page

Memahami Peran Krusial Engine Mounting dalam Menjaga Performa Mobil



Engine mounting merupakan bagian krusial pada mesin mobil yang memiliki peran dalam memastikan kenyamanan ketika berkendara. Fungsinya adalah mengurangi getaran dari mesin yang memiliki intensitas getaran yang tinggi. Secara analogi, engine mounting bisa diibaratkan sebagai bantal yang menjaga kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang selama perjalanan.


Hadirnya engine mounting dapat menyerap getaran dari mesin yang sedang beroperasi, getaran tersebut tidak akan dirasakan di bodi mobil. Akibatnya, bodi mobil tetap terasa nyaman dan stabil saat digunakan. Namun, seperti komponen lainnya dalam mobil, engine mounting juga akan mengalami masalah seiring berjalannya waktu dan penggunaannya melewati batas usia normal.


Ada dua jenis dari engine mounting. Engine mounting konvensional biasanya terbuat dari pelat baja. Di salah satu sisi pelat baja tersebut berfungsi sebagai pengait ke sasis. Di sisi lain, engine mounting ini berbentuk tabung dengan karet berlubang di tengahnya. Karet berlubang tersebut digunakan untuk menghubungkan engine mounting dengan mesin. Selain konvensional, ada pula engine mounting yang memiliki bentuk tabung hidrolik sebagai sistem peredam getaran mesin. Jumlah engine mounting minimal dua buah atau lebih tergantung kebutuhan. Semakin banyak yang dipasang, tentu dampaknya semakin baik dalam meredam getaran.


Tanda - Tanda Engine Mounting Bermasalah


Karena peran engine mounting sangat penting dalam menjamin kenyamanan pengemudi dan penumpang di mobil, gejala utama masalah pada engine mounting adalah sebagai berikut:


  1. Getaran Pada Mesin Lebih Terasa Getaran tidak hanya dirasakan ketika mobil dijalankan, melainkan juga pada kondisi idle, getaran kuat pada mesin akan terasa dan terdengar. Ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan engine mounting untuk menyerap getaran. Sahabat juga bisa merasakan getaran kuat di seluruh bagian mobil. Getaran dari mesin akan menjadi lebih intens saat Sahabat mengemudi dengan RPM yang tidak stabil atau berfluktuasi.

  2. Hentakan Pada Mesin Ketika mesin mobil berada pada kondisi diam atau idle mulai dihidupkan, Sahabat akan merasakan getaran mesin yang menyebar hingga ke kabin. Getaran ini khususnya terasa saat Sahabat melepas kopling mobil dalam posisi gigi satu setelah mesin sebelumnya berhenti. Getaran mesin tidak hanya dirasakan saat Sahabat hendak menggerakkan mobil dari keadaan idle. Sebaliknya, getaran mesin juga bisa terasa pada mobil dengan transmisi otomatis saat Sahabat menggeser tuasnya. Ketika Sahabat mengubah transmisi mobil ke posisi D, getaran mesin yang kuat akan terasa sampai ke kabin. Ini biasanya disebabkan oleh engine mounting yang terpasang di sekitar transmisi.

  3. Terdengar Bunyi - Bunyi Aneh Bunyi suara aneh yang tidak biasa pada mesin mobil mungkin akan lebih sering terdengar. Suara tersebut biasanya muncul saat mobil memperlambat kecepatannya atau saat berdeselerasi. Ketika kecepatan mobil berkurang, Sahabat mungkin akan mendengar suara seperti benda yang bergoyang di dalam kontainer. Suara ini juga akan menjadi lebih nyaring ketika Sahabat melintasi jalan dengan kondisi aspal yang buruk atau rusak. Setelah mesin mobil baru saja dinyalakan, kemungkinan besar suara-suara mengganggu akan terdengar. Jika Sahabat sering mendengar suara tersebut berulang kali saat mengemudi, hal ini menunjukkan bahwa engine mounting perlu segera diganti.


Dampak Kerusakan Pada Engine Mounting


Kerusakan pada engine mounting sangat berdampak pada rasa kenyamanan berkendara. Sehingga hal ini tidak bisa disepelekan. Beberapa akibat dari rusaknya engine mounting seperti:


  1. Kerusakan Pada Kipas Radiator Pada mobil berbahan bakar diesel, biasanya, kipas yang digunakan adalah model belt atau kipas nonelektronik. Kipas tersebut ditempatkan di dekat mesin, berbeda dengan kipas elektrik yang biasanya terpasang di radiator. Karena letaknya di dekat mesin, kipas nonelektronik akan bergerak seiring dengan getaran mesin. Akibatnya, kipas yang bergerak ini bisa menggesek bagian kisi radiator.

  2. Terganggunya Selang Bahan Bakar Untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki penyimpanan ke mesin mobil, diperlukan selang bahan bakar. Selang ini terhubung dengan bagian mesin yang bergetar, sedangkan tangki tetap diam di posisi mobil. Akibatnya, getaran mesin bisa membuat selang bahan bakar bergerak. Jika ini hanya terjadi sesekali, dampaknya mungkin tidak signifikan. Namun, jika terjadi secara berulang setiap kali Anda mengendarai mobil, selang bahan bakar bisa mengalami kerusakan serius. Hal ini bisa menyebabkan selang terlepas, bocor, atau bahkan pecah.

  3. Risiko Kebocoran Selang Radiator Salah satu dampak berbahaya dari masalah pada engine mounting adalah kebocoran pada selang radiator. Kondisi kebocoran pada selang radiator serupa dengan yang terjadi pada selang bahan bakar. Getaran mesin yang kuat tanpa peredam yang memadai dapat menyebabkan selang radiator menjadi longgar atau bocor. Selang radiator menghubungkan mesin dengan radiator yang biasanya tetap diam. Jika terjadi kebocoran, air radiator bisa tumpah dan mengganggu proses pendinginan.

  4. Merusak Komponen Pada Area Mesin Banyak komponen yang terpasang di mesin mobil, seperti motor starter, alternator, dan kompresor AC. Jika mesin mengalami getaran yang kuat karena kerusakan pada engine mounting, komponen-komponen ini bisa saling bertabrakan dengan bodi mobil dan merusaknya. Memahami apa itu engine mounting dan perannya sangat penting bagi pemilik mobil. Memantau kinerja komponen mobil secara rutin dapat memperpanjang umur mobil Anda.

Penting bagi para pemiliki mobil untuk memahami fungsi dari engine mounting. Selalu memperhatikan performa komponen mobil akan membuat usia pakai mobil lebih lama.




Follow Tunas Daihatsu Official Socials:


Instagram: @tunas.daihatsu

17 views0 comments
bottom of page