top of page

Kode pada Kemasan Oli: Apa Artinya?


Sahabat, pelumas atau oli mesin mobil memiliki banyak sekali varian yang beredar di pasaran. Banyak brand yang menawarkan oli mobil dengan jaminan kualitas, tetapi sebagai pemilik mobil yang bijak, tentunya kita harus pintar untuk memilih sesuai kebutuhan kendaraan. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui oli yang cocok dengan kebutuhan mobil adalah melalui kode-kode yang tertera di kemasannya. Berikut MinTu rangkum penjelasan kode yang terdapat pada bungkus oli mobil:


1. American Petroleum Institute (API)


API merupakan kode sertifikasi terhadap kualitas oli yang berguna sebagai standarisasi oli di dunia. API bisa dibilang sebuah lembaga penguji dan pemeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara Eropa, serta Amerika.


API memiliki kode berbeda pada mesin bensin dan diesel. Pada mesin bensin, API dimulai dengan huruf S, sedangkan diesel dimulai dengan huruf C. Umumnya, kode oli yang tertera pada mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode yang mengikuti huruf C adalah CA, CB, CC, dan CD.


Kode-kode tersebut berpengaruh pada penggunaan oli mesin. Semakin tinggi huruf abjad kedua, berarti oli digunakan untuk mesin yang bekerja lebih berat. Selain itu, huruf pada abjad kedua juga menandakan kualitas oli. Jika abjadnya lebih tinggi, berarti oli mesin tersebut sudah memenuhi standar dari syarat oli sebelumnya.


2. International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC)


ILSAC menjadi standarisasi oli yang digunakan untuk mobil-mobil di Amerika dan Jepang. Dalam kode ILSAC umumnya diikuti dengan kode GF-5 yang merupakan parameter uji dari oli tersebut. Mulai dari uji fuel economy environment, simulasi deposit ruang bakar, piston, dan lain-lain.


3. Society of Automotive Engineers (SAE)


SAE adalah badan internasional yang menjelaskan tingkat kekentalan oli. Selain itu, menunjukkan juga kemampuan oli dalam menjaga stabilitas kekentalan terhadap pengaruh suhu mesin serta lingkungan.


Semakin kecil angka indeks SAE, oli mesin akan semakin cair. Begitu pun sebaliknya, apabila angka indeks SAE besar, maka oli akan semakin kental. Angka indeks SAE yang kecil biasanya digunakan pada daerah dengan suhu dingin atau bersalju, seperti di negara-negara Eropa.


Sebagai contoh, pada kemasan oli tertulis SAE 10W – 40. Angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin yang diikuti oleh huruf W (winter). Sedangkan angka belakang menunjukkan tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja. Pada umumnya, di negara bersuhu dingin, tingkat kekentalan oli yang digunakan adalah SAE 5W – 35. Sedangkan di Indonesia, oli yang sering terlihat di pasaran memiliki tingkat kekentalan dengan SAE 10W – 30 atau SAE 15W – 50.



Kalau Sahabat masih tidak yakin, jangan ragu hubungi MinTu atau kunjungi langsung bengkel Tunas Daihatsu untuk konsultasi lebih lanjut ya!




Follow Tunas Daihatsu Official Socials: Instagram: @tunas.daihatsu TikTok: @tunas.daihatsu Youtube: Tunas Daihatsu Official

112 views0 comments
bottom of page